Fe punya pengalaman beberapa kali membantu student membuat presentasi poster penelitian. Namun, saat melihat bahan text yang diberikan sering membuat geleng-geleng kepala. Pasalnya, selain tulisan yang sulit dipahami karena desainer memang bukan dibidang keilmuanya, melainkan juga karena banyaknya text yang diberikan.
Apakah kalian para desainer di luar sana punya pengalaman yang sama? Jika iya, beberapa informasi dalam artikel ini dapat membantu mengatasi problematika saat membuat poster, khususnya jenis poster penelitian.
Pada dasarnya poster merupakan salah satu media komunikasi yang harapannya saat di pasang di tempat umum atau ruangan tertentu, poster tersebut mampu menarik perhatian. Tak hanya itu, poster yang berhasil menyajikan informasi secara efisien akan membantu audiens cepat dalam mencerna pesan yang ingin disampaikan si penulis.
Sebagai informasi bersama, pada poster penelitian, poster ini menggabungkan aspek dari makalah yang dipublikasikan dan presentasi lisan. Seperti dijelaskan Krausman dan Cox (2018), poster memungkinkan dialog langsung yang lebih personal dengan audiens, memberikan kesempatan mempromosikan penelitian, dan bahkan dapat membangun koneksi profesional.
Dalam “The Art of the Scientific Poster” Woodhouse (2012) menyoroti bahwa manusia secara alami tertarik pada elemen visual tertentu, seperti gambar wajah manusia, yang dapat memengaruhi bagaimana mereka mempersepsikan poster.
Nah, agar poster penelitian yang dibuat dapat menarik dan mendukung tujuan si penulis, alangkah baiknya bekerja sama dengan desainer grafis profesional sehingga hasil penelitian dapat disajikan secara efektif dan menarik. Yuk simak beberapa tips dari berbagai sumber terpercaya dan dari pengalaman Fe.
Judul Menarik dan Strategis
Menurut Krausman dan Cox (2018) dalam artikel yang diterbitkan The Journal of Wildlife Management, 82(5), judul harus mudah dibaca dari jarak 3 m dengan pilihan jenis huruf sederhana berukuran sekitar 85 point. Dari sisi peletakan, Woodhouse menyarankan agar judul ditempatkan sekitar sepertiga dari atas poster. Menurutnya, itu karena titik perhatian utama bagi mata manusia ada di sisi tersebut.
Dari pengalaman mendesain poster penelitian di kertas ukuran A0 atau 118.9 x 84.1 cm, Fe membuat ukuran font sebesar 95 point untuk judul poster dan memberikan penekanan pada beberapa kata dengan style Black. Dengan begitu, judul terlihat lebih mencolok sehingga menarik minat dan mampu mengarahkan audiens untuk membaca lebih lanjut.
Struktur dan Navigasi yang Jelas
Poster yang efektif adalah poster yang di dalamnya memiliki bagian-bagian terorganisir secara logis, dari introduction, methods, result hingga conclusions. Informasi yang disajikan pada poster tersebut saat dilihat dan dibaca dapat mengalir dengan lancar dari atas ke bawah.
Seperti yang dijelaskan Woodhouse, bahwa elemen-elemen seperti teks, gambar, dan tabel harus diatur dengan pola yang konsisten guna memandu perhatian audiens. Penggunaan ruang kosong pun sangat penting, tidak hanya membuat poster terlihat lebih rapi, melainkan dapat membantu menyoroti elemen penting sehingga memudahkan navigasi.
Salah satu cara yang Fe lakukan dalam memandu perhatian audiens saat membaca poster adalah memanfaatkan ruang kosong dan menambahkan garis putus-putus tipis diantara tiap bagian.
Pesan Sederhana dan Jelas
Banyaknya informasi yang akan disajikan di dalam poster menjadi tantangan baik bagi desainer grafis maupun penulis. Krausman dan Cox menekankan pentingnya menyampaikan cerita penelitian dengan ringkas supaya mudah diingat oleh audiens, yaitu terdiri dari 1–3 pesan utama. Woodhouse pun menyatakan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk meyakinkan audiens mau memerhatikan poster lebih lama adalah hanya 11 detik.
Untuk menjawab tantangan di atas, hindari penggunaan jargon teknis yang berlebihan, melainkan gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh audiens dari berbagai latar belakang dalam menyampaikan ide-ide kompleks. Usahakan untuk membuatnya dalam 250–750 kata.
Desain Visual yang Efektif
Krausman dan Cox mendorong kita untuk kreatif dalam memperkuat pesan dengan menggunakan elemen visual yang menarik, misalnya dengan foto dan menggunakan style bold untuk memberi penekanan pada pernyataan. Jika ingin menyajikan data, buatlah dengan jelas dan sederhana dalam bentuk grafik atau tabel. Pastikan gambar dan grafik tersebut memiliki resolusi tinggi 150–300 dpi, semakin besar DPI semakin baik pula hasil kualitas dari gambar tersebut saat dicetak.
Dalam penggunaan warna, hindari kombinasi warna seperti merah dan hijau, ini sulit dibedakan oleh orang dengan gangguan pengelihatan warna. Gunakan kombinasi warna tidak lebih dari 3 warna dalam desain poster. Perlu diingat juga untuk selalu menggunakan teks gelap pada latar belakang terang atau sebaliknya.
Hierarki Teks dan Ukuran Font
Dalam membuat poster yang menarik dan telihat profesional, pastikan setiap elemen teks mudah dibaca dengan menggunakan ukuran font yang berbeda untuk menandai pentingnya informasi. Krausman dan Cox merekomendasikan 56 point untuk nama penulis, 36 point untuk subheadings, 24 point untuk teks, dan 18 point untuk captions.
Selain informasi di atas, ada beberapa cara dalam menentukan ukuran font yang Fe pernah lakukan. Pertama adalah dengan cara feeling, yaitu mengatur ukuran font terkecil untuk informasi yang kurang penting dan membuat ukuran font besar untuk informasi yang kedudukanya paling atas. Namun, pada praktiknya tetap harus diperhatikan tingkat kenyamanan pengalaman si pembaca, dari mulai tingkat keterbacaan paling bawah untuk captions, body text, sub judul hingga tingkatan yang paling atas, yaitu judul.
Cara lainnya adalah dengan menggunakan rumus Golden Ratio, yaitu setelah menentukan salah satu ukuran font pada desain lalu dikalikan atau dibagi dengan angka 1,618. Misal, font untuk body text berukuran 24 point maka jika mencari hierarki font di atasnya dikalikan dengan 1,618 sehingga ukuranya menjadi 38.832 point (pembulatan 39 point) dan dibagi dengan 1,618 untuk hierarki font di bawahnya (24:1,618=14.83 point atau 15 pembulatanya).
Kesimpulan
Membuat poster penelitian yang efektif adalah berfokus pada pesan utama, desain visual yang sederhana, dan navigasi yang jelas guna menciptakan poster yang tak terlupakan. Dengan mengikuti panduan dan tips di atas, poster tidak hanya menarik perhatian melainkan juga dapat memberikan dampak kuat pada audiens.
Referensi:
- Krausman, P. R., & Cox, A. S. (2018). Effective poster presentations. The Journal of Wildlife Management, 82(5), 887–888. DOI: 10.1002/jwmg.21474.
- Woodhouse, Iain. “The Art of the Scientific Poster.” Prezi, 13 Mei 2012, https://prezi.com/knlu5ybepqc6/the-art-of-the-scientific-poster. Accessed 2 Feb. 2024.
- Kreasi Presentasi. “Rumus Menentukan Ukuran Font Ideal.” 5 Juni 2024. https://kreasipresentasi.com/rumus-menentukan-ukuran-font-ideal. Accessed 12 Nov. 2024.